Cari Blog Ini

Halaman

Selasa, 06 Maret 2018

Hukum Nun Sukun & Tanwin (Izhar & Iqlab)

Nun Sukun dan Tanwin


A.    Pengertian Nun Sukun
Nun Sukun (mati) adalah huruf Nun yang tidak berharakat, baik Fathah, Kasrah, maupun Dhammah. Nun Sukun bisa terletak sesudah isim, fi’il maupun huruf, juga bisa terletak di tengah kalimat atau di ujung kalimat. Keberadaan Nun Sukun akan selalu nyata, baik dalam bentuk tulisan, pengucapan, washal maupun waqaf. Maksudnya nyata terdengar suara (bunyi) Nun nya.[1]
Contoh-contoh keberadaan Nun Sukun dalam berbagai bentuk :

            1.      Bentuk kalimat Isim, Fi’il dan Huruf
Bentuk Kalimat
Contoh
Quran Surah
Isim
وَالْمُنْخَنِقَةُ
Al-Maidah : 3
Fi’il
يَنْحِتُوْنَ
Al-Hijr : 82
Huruf
عَنْ – مِنْ
Al Kahfi : 90
Ali Imran : 199


             2.      Bentuk kalimat Ashliyyah, Nun Sukun merupakan bagian dari akar kata
Bentuk Kalimat
Contoh
Quran Surah
Ashliyyah
اَنْعَمْنَا
Al-Isra’ : 83


              3.      Bentuk kalimat Zaidah, Nun Sukun merupakan tambahan terhadap akar kata
Bentuk Kalimat
Contoh
Quran Surah
Zaidah
فَانْفَلَقَ
Asy-Syu’ara : 63
  Asal kata dari “ فَانْفَلَقَ” adalah “ فَلَقَ” yang berwazan “فَعَلَ
              
              4.      Nun berharakat karena bertemunya dua sukun.[2]
Bentuk Kalimat
Contoh
Asal
Quran Surah
Nun berharakat karena bertemunya dua sukun
اِنِ ارْتَبْتُمْ
اِنْ ارْتَبْتُمْ
At-Thalaaq : 4
اِلَّا مَنِ ارْتَضَى
اِلَّا مَنْ ارْتَضَى
Al-Jin : 27


B.     Pengertian Tanwin
Tanwin menurut bahasa adalah At-Tashwit (التَّصْوِيْتُ) artinya suara seperti kicauan burung. Sedangkan menurut istilah ialah :
نُوْنٌ سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ اخِرَ اْلإِسْمِ لَفْظًا وَوَصْلاً وَتُفَارِقُهُ خَطًّا وَوَقْفًا
“Nun Sukun yang terdapat pada akhir Isim yang tampak dalam bentuk suara (dan ketika Washal), tidak dalam penulisan dan pada saat Waqaf.”[3]
Contoh dalam hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :[4]
Tanwin
Tanda
Suara
Contoh
Fathah
ً
An
كِتَابًا
Kasrah
ٍ
In
كِتَابٍ
Dhammah
ٌ
Un
كِتَابٌ



C.    Perbedaan Nun Sukun Dan Tanwin
Perbedaan pokok antara Nun Sukun dan Tanwin, yaitu :
النُّوْنُ السَّاكِنَةُ تَثْبُتُ خَطًّا وَلَفْظًا وَوَصْلاً وَوَقْفًا
“Nun Sukun tetap nyata dalam penulisan maupun pengucapan, baik ketika washal maupun waqaf.”
التَّنْوِيْنُ فَإِنَّهُ تَثْبُتُ لَفْظًا وَوَصْلاً لَا خَطًّا وَلَا وَقْفًا
“(sedang) Tanwin tetap nyata (terdengar) dalam pengucapan dan ketika washal, tidak dalam penulisan maupun waqaf.”[5]


D.    Pembagian Nun Sukun dan Tanwin
          Hukum Nun Sukun dan Tanwin dibagi menjadi lima: izh-har halqi, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, iqlab dan ikhfa haqiqi.
            1.    Izh-har Halqi
            Terjadi : Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu   ء ه ع ح غ خ
            Dibaca : Jelas
           2.    Idgham Bighunnah
           Terjadi : Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu  ي ن م و
           Dibaca : Idgham (dimasukkan) dengan ghunnah
          3.    Idgham Bilaghunnah
          Terjadi : Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu  ل ر
          Dibaca : Idgham (dimasukkan) tanpa ghunnah
          4.    Iqlab
          Terjadi : Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu  ب
          Dibaca : Dirubah menjadi suara mim dengan ghunnah
         5.    Ikhfa haqiqi
         Terjadi : Apabila Nun Sukun atau Tanwin bertemu
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
         Dibaca : Disamarkan dengan ghunnah[6]

Dalam pembahasan ini, hanya akan membahas tentang Izh-har Halqi dan Iqlab.
  1.    Izh-har Halqi
            Izh-har menurut bahasa adalah Al-Bayan (اَلْبَيَانُ) artinya jelas, Halqi artinya  tenggorokan. Sedang Izh-har menurut istilah ialah:
إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مِنْ غَيْرِ غُنَّةٍ فِى الْحَرْفِ الْمُظْهَرِ.
“Mengeluarkan setiap huruf dari makhrojnya tanpa memakai dengung pada huruf yang dibaca Izh-har.”

Izh-har menurut pengertian hukum Nun Sukun dan Tanwin adalah:
إِذَا دَخَلَ النُّوْنُ السَّاكِنَةُ اَو التَّنْوِيْنُ عَلَى أَحَدِ هذِهِ الْأَحْرُفِ السِّتَّةِ يُقَالُ لَهُ إِظْهَارٌ حَلْقِيٌّ.
“Apabila Nun Sukun atau Tanwin menghadapi salah satu dari huruf (Halq) yang enam, maka dinamakan Izh-har Halqi.”[7]

Enam huruf yang dimaksud yaitu  ء ه ع ح غ خ
Huruf enam itu disebut huruf halqi, karena makhraj-nya atau tempat keluar suara dari mulut, ada pada kerongkongan atau tenggorokan.[8] Dikatakan Izh-har Halqi karena jelasnya pengucapan Nun Sukun dan Tanwin ketika menghadapi huruf-huruf yang keluar dari Halq atau tenggorokan.[9]

Berikut contoh-contoh bacaan Izh-har Halqi.[10]
ء      :  مَنْ امَنَ      غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
ه      :  مِنْ هَادٍ            جُرُفٍ هَارٍ
ع      :  اَنْعَمْتَ           سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
ح      :  يَنْحِتُوْنَ          عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
غ      :   مِنْ غِلٍّ           عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
خ      :   مِنْ خَوْفٍ      يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ
           
Adapun yang menjadi sebab (Illat) terjadinya hukum Izh-har adalah karena jauhnya makhraj. Huruf Izh-har keluar dari daerah kerongkongan (Halq) sedang makhraj Nun dan Tanwin berada di ujung lidah. Akan terjadi kesulitan pengucapan apabila diberi hukum lain. Demikian pula huruf Nun dan Tanwin termasuk huruf yang mudah pengucapannya sedang huruf Halqi termasuk berat, dengan demikian tidak mungkin diberi hukum Ikhfa apabila dengan Idgham.[11]

a.       Tingkatan Izh-har
Dilihat dari segi jauh dan dekatnya kedudukan enam huruf Izh-har, maka terjadi tiga tingkatan hukum Izh-har, yaitu:
1)        Izh-har A’la, Izh-har yang tinggi atau kuat, yaitu pada huruf Hamzah dan Ha’.
2)        Izh-har Ausath, Izh-har pertengahan, yaitu pada huruf ‘Ain dan Ha.
3)        Izh-har Adna, Izh-har yang rendah atau lemah, yaitu pada huruf Ghain dan Kha’.

b.      Cara mengucapkan Izh-har
      Secara teoritis, pengucapan Izh-har yang baik adalah dengan mengucapkan huruf Nun Sukun dan Tanwin sesuai dengan makhraj dan sifat yang dimilikinya kemudian diiringi pengucapan huruf Izh-har juga sesuai dengan makhraj dan sifatnya.
      Pengucapannya berlangsung dengan lunak tanpa terputus antara kedua huruf, tetapi tidak pula tercampur hingga keluar suara baru mirip Qalqalah. Masing-masing huruf diucapkan sesuai ketentuannya dengan lembut tanpa dipaksa.

c.       Sifat ghunnah huruf nun
      Ghunnah atau dengung merupakan sifat asli dari huruf nun. Dengan terjadinya huruf Izh-har, apakah sifat ghunnah tersebut masih ada atau menjadi hilang? Sebagian ahli tajwid berpendapat bahwa dengan terjadinya Izh-har, sebelum mengucapkan Izh-har, ghunnah nun telah hilang. Sebagian lagi berpendapat bahwa ghunnah tetap ada dan tidak terpengaruh dengan adanya Izh-har.
      Dalam masalah ini, Syaikh Al-Mar’asyi memberi komentar bahwa perbedaan pendapat itu sebenarnya hanya dari segi istilah saja. Bagi yang mengatakan ghunnah-nya hilang, maksudnya ghunnah tersebut tidak nampak dengan jelas seperti pada waktu Idghom atau Ikhfa. Sedang bagi yang mengatakan tetap ada, maksudnya secara fakta pengucapan nun tidak akan terlepas dari ghunnah, sebab ghunnah merupakan sifat nun yang asli. Apabila tidak terdapat ghunnah, jelas bukan huruf nun yang terdengar.[12]


2.    Iqlab
Iqlab menurut bahasa ialah
تَحوِيلُ الشئِعَن وَجهه
memindahkan sesuatu dari asalnya (kepada bentuk lain).”



Iqlab dalam pengertian hukum nun mati dan tanwin adalah:
النونُ وَالتَنْوِينُ اذا وَقَعاَ قَبْلَ الْباءِ يُقَلِباَنِ مِيْماً مُخَفَةً في الفظِ لاَفي الْخطِ
apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Ba’ (ب), maka keduanya ditukar dengan huruf mim(م), tetapi hanya dalam bentuk suara, tidak dalam bentuk tulisan.”

Menurut Etimologi Iqlab adalah mengubah sesuatu dari bentuknya. Adapun menurut terminology, iqlab adalah mengubah nun mati (sukun) dan tanwin menjadi mim saat bertemu ba’, disamarkan dengan ghunnah.
Contoh:
(سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ), (جَزَاءً بِماَ), (شَيْءٌ بَصِيْرٌ), ( (مِنْ بَعْدٍ, (أنْ بُوْرِكَ), (اَنْبِئهُمْ)

Tanda iqlab nun sukun dalam tulisan mushaf adalah mim kecil di atas nun sebagai ganti sukun  (ن).
Contoh:
( (مِنْ بَعْدٍ, (أنْ بُوْرِكَ), (اَنْبِئهُمْ)

Tanda iqlab tanwin adalah tulisan mushaf adalah mim kecil sebagai ganti harakat kedua yang menunjukkan tanwin. Bentuknya seperti ini :
Contoh:
(سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ), (جَزَاءً بِماَ), (شَيْءٌ بَصِيْرٌ)[13]

Iqlab adalah apabila nun mati (نْ) atau tanwin (ً/ٍ/ٌ ) bertemu  dengan huruf ب, bunyinya menjadi mim mati (مْ) dengan catatanmemelihara ikhfanya مْ kedalamب disertai tempo dengung / ghunnah 2 harakat.[14]

Cara Membaca Iqlab
Cara membaca Iqlab adalah dengan menguah suara Nun Mati atau Tanwin menjadi mim. Kedua bibir dirapatkan untuk mengeluarkan bunyi yang dibarengi dengung (sengau) yang keluar dari pangkal hidung. Kemudian ditahan sejenak kira-kira dua ketukan sebagai tanda bahwa disana ada terdapat huruf  iqlab.[15]
Contoh :
سَيِئَةٌبِماَ – اَنْبِئهُمْ – مِنْ بَعْدٍ                 : ب

Ada tiga alasan yang dikemukakan oleh jumhur ulama tentang terjadinya hukum iqlab yaitu:
a)      Karna huruf nun dan tanwin mengandung ghunnah sedangkan untuk mengucap huruf    Ba’ bibir harus tertutup , ini akan mengakibatkan terhalangnya ghunnah apabila dibaca dengan idzhar.
b)      Antara huruf  Nun dan Tanwin dengan huruf  Ba’ berbeda makhroj dan sifat, karena itu ia tidak mempunyai sifat untuk dibaca idghom.
c)      Apabila dibaca dengan ikhfa’ juga tidak mungkin. Karna berarti masih diantara izhar dan idghom.

Karenanya cara yang terbaik adalah dengan menukar huruf  Nun mati atau Tanwin dengan huruf  Mim. Disamping arena huruf mim mempunyai sifat yang sama dengan Nun, yakni Ghunnah, juga karna makhroj keduanya sama dengan Ba’, sehingga pengucapannya menjadi mudah dan sifat ghunnahnya tidak menjadi hilang.
Sementara itu ada pendapat mengatakan bahwa hukum iqlab ini sebenarnya tidak termasuk kedalam hukum ikhfa, karena suara Nun atau Tanwin tersembunyi. Saja dalam ghunnahnya. Oleh karena itu, hukum bacaan itu bacaan yang terjadi dalam masalah Nun Mati dan Tanwin ini hanya ada tiga yaitu idzhar, idghom dan ikhfa. Namun demikian dari segi pengucapannya tidak terjadi perbedaan.[16]


E.     Kesalahan-Kesalahan Paling Menonjol Saat Melafalkan Nun Sukun Dan Tanwin
           1.      Membaca nun sukun dan tanwin dengan izh-har ketika bertemu dengan huruf-huruf  idgham,              iqlab, dan ikhfa’.
           2.      Meng-idgham-kan nun sukun dan tanwin ketika bertemu wawu dan ya’ tanpa ghunnah.
           3.      Membiarkan terjadi celah di antara dua bibir saat mengubah  nun sukun dan tanwin menjadi                  mim yang disamarkan, seperti pada contoh berikut: (مِنْ بَعْدِ). Ini hal baru yang                                    dibuat-buat.
           4.    Mulut berada pada satu kondisi saja saat melafalkan huruf-huruf ikhfa’ secara keseluruhan.                  Contoh : (مَنْصُوْرًا),(مِّن دُونِ).
           5.      Memperpanjang durasi ghunnah melebihi yang seharusnya.
 Contoh : (فَلَن نَّزِيْدَكُمْ) , (مِنْ قَبْلِ) ,(مِنْ هَادٍ).
          6.      Meng-ikhfa’-kan nun sukun dan tanwin saat bertemu ghain dan kha’(diluar qiraah Abu                         Ja’far).  Contoh : (مِّنْ خَيْرٍ ,(أَجْرٌ غَيْر) [17]







[1]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus. (Surabaya: Halim Jaya, 2007). Cet. 1. Hal. 91.
[2]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 92.
[3]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 92.
[4]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 93.
[5]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 93.
[6]Abu Ya’la Kurnaedi dan Nizar bin Sa’ad Jabal. Metode As-Syafi’i: Cara Praktis Baca Al-Quran dan ilmu Tajwid. (Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi’i, 2010). Hal. 66.
[7]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 93.
[8]KH. Imam Zarkasyi. Pelajaran Tajwid. (Gontor Ponorogo: Trimurti Press, 1955). Cet. 1. Hal. 1.
[9]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 94.
[10]Masruri, dkk. Belajar Mudah Membaca Al-Quran Tajwid Dasar Ummi. (Surabaya: Lembaga Ummi Foundation, 2007). Hal. 1.
[11]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 94.
[12]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 94-95.
[13]Dr. Aiman Rusydi Suwaid. Panduan Ilmu Tajwid  Bergambar Mudah dan Praktis. (Solo: Zamzam, 2015) . Hal  96.
[14]Dr. H. Ahmad Fathoni, Lc. , MA., Metode Maisura Berbasis Teori-Praktek-Pelatihan, (Jakarta: Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta dan Institut PTIQ Jakarta, 2011). Hal 38.
[15]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 100.
[16]Moh. Wahyudi. Ilmu Tajwid Plus..... Hal. 100.
[17]Dr. Aiman Rusydi Suwaid. Panduan Ilmu Tajwid ...... . Hal. 99-100. 

1 komentar:

  1. Carilah hukum tajwid idgom billagunah berharokat kasroh tain dommah tain atau fatha tain atau nun mati

    BalasHapus

Postingan Populer

Wikipedia

Hasil penelusuran

Total Tayangan Halaman